Info Umroh Terkini – Menurut Rencana Perjalanan Haji (RPH) yang dirilis oleh Kementerian Agama, pemberangkatan jemaah haji untuk tahun 2025M/1446H akan dimulai pada 2 Mei 2025. Penyelenggaraan haji tahun tersebut diprediksi kembali didominasi oleh jamaah lanjut usia (lansia), sehingga persiapan kesehatan menjadi perhatian utama.
Kategori Lansia dalam Penyelenggaraan Haji
Dr. Endang Sari Dewi Hastuti, MQIH, seorang dosen di Poltekkes Kemenkes Malang, menjelaskan bahwa lansia pada penyelenggaraan haji dikelompokkan ke dalam tiga kategori berdasarkan kondisi fisik, mental, sosial, serta tingkat kemandirian mereka:
- Lansia Pra-Lanjut Usia (Pra-LU): Berusia 60-69 tahun, umumnya masih cukup mandiri.
- Lansia Lanjut Usia (LU): Berusia 70-79 tahun, membutuhkan pengawasan lebih.
- Lansia Lanjut Usia Akhir (LUA): Berusia 80 tahun ke atas, memerlukan pendampingan intensif.
“Pembagian ini penting untuk memahami kebutuhan jamaah lansia, baik dari segi fisik maupun pendampingan selama ibadah haji,” ungkap Dr. Endang.
Penyakit yang Sering Dialami Jamaah Lansia
Data dari penyelenggaraan haji tahun-tahun sebelumnya menunjukkan bahwa jamaah lansia kerap menghadapi sejumlah penyakit seperti hipertensi, kolesterol tinggi, diabetes, penyakit jantung, asma, bronkitis, dan penyakit paru-paru kronis. Oleh sebab itu, persiapan kesehatan sejak dini sangat dianjurkan.
Tips Mempersiapkan Kebugaran Bagi Jamaah Lansia
Agar ibadah haji dapat dilaksanakan dengan nyaman, jamaah lansia dianjurkan untuk melakukan beberapa langkah berikut:
Sebelum Keberangkatan
- Latihan Kebugaran Fisik: Mulai olahraga rutin untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
- Pengendalian Penyakit: Lakukan kontrol kesehatan secara teratur setidaknya tiga tahun sebelum keberangkatan untuk memastikan kondisi stabil.
- Konsultasi Kesehatan Rutin: Mengonsumsi obat sesuai anjuran dokter selama masa tunggu.
- Pendampingan: Pertimbangkan untuk membawa pendamping jika memiliki risiko kesehatan tinggi.
- Optimalisasi Hasil MCU: Persiapkan diri sebelum Medical Check-Up (MCU) agar hasil memenuhi standar istitha’ah sesuai aplikasi SISKOHATKES.
- Jaga Kesehatan Mental: Mengelola stres dan menjaga ketenangan pikiran.
Selama Pelaksanaan Haji
- Konsultasi dengan Dokter Kloter: Informasikan kondisi kesehatan dengan jujur kepada petugas kesehatan.
- Kepatuhan Kesehatan: Ikuti seluruh persyaratan kesehatan sesuai ketentuan internasional.
- Obat-Obatan yang Cukup: Bawa obat dengan kemasan asli dan jumlah yang memadai untuk kebutuhan selama berhaji.
- Penyesuaian Dosis: Konsultasikan dosis obat dengan tim kesehatan setempat jika diperlukan.
Pentingnya Kesadaran Kesehatan untuk Lansia
Ibadah haji menuntut kekuatan fisik yang tidak sedikit. Oleh karena itu, persiapan kesehatan yang matang tidak hanya memastikan kelancaran ibadah tetapi juga meminimalkan risiko kesehatan yang mungkin timbul.
Sumber : himpuh.or.id