INFO UMROH TERKINI

MEDIA INFORMASI SEPUTAR HAJI, UMROH DAN ISLAMI

Rahasia Keistimewaan Orang yang Menjaga Haji Mabrur

Daftar Isi

Info Umroh Terkini – Menunaikan ibadah haji adalah rukun Islam kelima yang menjadi dambaan umat Islam di seluruh dunia. Namun, lebih mulia dari sekadar berangkat ke Tanah Suci adalah menjaga kemabruran haji setelah pulang ke kampung halaman. Rasulullah SAW menyebutkan bahwa balasan bagi haji mabrur adalah surga.

Sebagaimana disebut dalam hadits riwayat Bukhari:

“الْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا الْجَنَّةُ”
“Tidak ada balasan yang layak bagi haji mabrur kecuali surga.” (HR Bukhari)

Hadits senada juga diriwayatkan oleh An-Nasa’i, menegaskan bahwa surga adalah ganjaran tertinggi bagi mereka yang menunaikan haji dengan ikhlas dan benar.

Haji Mabrur Menghapus Dosa Besar dan Utang yang Belum Selesai

Lebih dari itu, menurut Syekh Ramli, haji yang mabrur juga berpotensi menghapus seluruh dosa, baik dosa kecil maupun dosa besar, termasuk persoalan-persoalan dengan sesama manusia (hablun minannas), jika jemaah wafat sebelum sempat menyelesaikannya.

“Ibadah haji mabrur dapat menghapus semua dosa, termasuk dosa besar dan tanggungan kepada orang lain, asalkan yang bersangkutan belum sempat menyelesaikannya sebelum wafat,” terang Syekh Ramli dalam Buysral Karim.

Ini adalah anugerah besar dari Allah SWT, yang menunjukkan betapa agung dan beratnya nilai kemabruran haji di sisi-Nya.

Ciri-Ciri Haji Mabrur Menurut Hadits

Lalu, bagaimana mengenali haji yang mabrur? Dalam hadits riwayat Imam Ahmad, Rasulullah SAW memberikan indikator sederhana namun sangat dalam maknanya:

“إِطْعَامُ الطَّعَامِ، وَإِفْشَاءُ السَّلَامِ”
“Memberikan makanan dan menebarkan kedamaian.” (HR Ahmad)

Artinya, haji mabrur tercermin dari sikap sosial, kepedulian terhadap sesama, dan kehadirannya yang menebarkan ketenangan dan kebaikan di lingkungannya.

Baca Juga  Kunjungi Kantor MUI, Menag Bahas Solusi Perbedaan Pemanfaatan Dana Nilai Manfaat Haji

Jangan Menghakimi, Hanya Allah yang Menentukan Kemabruran

Seringkali kita menjumpai jemaah haji yang sekilas tampak tak berubah, atau bahkan dianggap lebih buruk setelah kembali. Namun, penilaian atas kemabruran haji bukanlah wewenang manusia.

“Kita tidak boleh memvonis jemaah haji sebagai tidak mabrur hanya karena perilakunya tidak sesuai ekspektasi. Predikat haji mabrur adalah hak prerogatif Allah SWT, bukan manusia,” ujar para ulama.

Doa untuk Seluruh Jemaah Haji

Sebagai sesama Muslim, sudah sepatutnya kita mendoakan seluruh jemaah haji, termasuk yang berasal dari Indonesia, agar mendapatkan haji yang mabrur dan menjaga kemabrurannya sepanjang hidup.

“Semoga seluruh jemaah haji dari berbagai penjuru dunia, khususnya dari Indonesia, dikaruniai predikat haji mabrur oleh Allah SWT.”
Aamiin Ya Rabbal Alamiin.

Tags :

Recent News

Related Post