Info Umroh Terkini -Menjelang pelaksanaan ibadah haji tahun 1446 H/2024 M yang akan dimulai pada 2 Mei 2025, para calon jemaah diimbau untuk mempersiapkan fisiknya sejak dini. Salah satu bentuk persiapan fisik yang dianjurkan adalah melakukan rutinitas sederhana seperti berjalan kaki secara rutin. Arahan ini disampaikan langsung oleh Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Kemenag, Hilman Latief, saat menghadiri peresmian sarana manasik haji pertama di Kabupaten Bogor.
“Haji adalah ibadah yang sangat menguras fisik dan stamina. Oleh karena itu, kami mengimbau para jemaah untuk mulai menjaga kesehatannya sejak sekarang, rutin berolahraga ringan seperti berjalan kaki. Nantinya, banyak aktivitas di Tanah Suci yang akan dilakukan dengan berjalan kaki, jadi penting untuk mempersiapkan fisik dari sekarang,” ujar Hilman pada Minggu (8/12/2024).
Acara yang digagas oleh Yayasan Ibnu Aqil Bogor ini dihadiri oleh perwakilan jemaah haji dari Kabupaten Bogor, termasuk mereka yang telah berangkat sebelumnya maupun yang diperkirakan akan berangkat pada tahun 2025. Hadir pula Sekretaris Jenderal FK KBIHU Cepi Supriatna, Ketua Yayasan Ibnu Aqil Agus Salim, Ketua KBIHU Ibnu Aqil Desi Hasbiah, serta sejumlah tokoh pimpinan ormas Islam di Kabupaten Bogor.
Dalam kesempatan tersebut, Hilman juga memberikan informasi terbaru mengenai persiapan penyelenggaraan ibadah haji 1446 H/2025 M, yang telah dirancang bersama Kementerian Agama. Menurut Hilman, kuota haji tahun depan telah ditetapkan sebanyak 221.000 jemaah, meskipun belum ada kepastian apakah akan ada tambahan kuota dari pemerintah Arab Saudi.
“Kami terus mempersiapkan penyelenggaraan haji tahun depan dengan sebaik mungkin. Tema yang kami angkat adalah ‘Haji Inklusif, Inovatif, dan Kolaboratif untuk Kenyamanan dan Keamanan Jemaah.’ Ini menunjukkan komitmen kami untuk memberikan layanan terbaik, termasuk untuk lansia dan disabilitas,” ungkapnya.
Hilman juga menegaskan pentingnya menjaga keamanan dan kenyamanan jemaah, terutama saat puncak haji. Ia menyebutkan bahwa insiden yang pernah terjadi di Muzdalifah pada tahun 2023, di mana terdapat 11.000 warga negara Indonesia yang berhaji secara ilegal, menjadi pelajaran penting bagi penyelenggaraan mendatang.
“Pada saat itu, para jemaah ilegal berkumpul di Muzdalifah dan berada sangat dekat dengan jemaah resmi kita. Kami akan pastikan hal ini tidak terulang kembali,” tegas Hilman.
Ia juga mengingatkan calon jemaah untuk waspada terhadap oknum yang menawarkan jalur cepat haji menggunakan visa non-haji. Menurutnya, praktik ini tidak hanya melanggar aturan, tetapi juga berpotensi mengganggu keamanan jemaah resmi.
“Kami mengimbau seluruh calon jemaah untuk mengikuti prosedur yang telah ditetapkan demi kenyamanan bersama. Niatkan haji untuk mendapatkan kemabruran, dan juga niatkan kembali ke Tanah Air dengan selamat dan membawa berkah,” pungkasnya.
Sumber : himpuh.or.id