Info Umroh Terkini – Menjelang sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, Masjidil Haram di Makkah memasuki masa paling padat dalam pelaksanaan ibadah umrah. Jutaan jemaah dari berbagai negara memadati area suci tersebut untuk menjalankan ibadah, termasuk tawaf dan ziarah di tempat paling sakral bagi umat Islam.
Guna menjaga kelancaran dan keselamatan arus jemaah selama periode puncak ini, Otoritas Umum untuk Perawatan Dua Masjid Suci (Presidensi Umum) telah menerapkan pengaturan baru rute masuk dan keluar Masjidil Haram. Kebijakan ini bertujuan untuk mengurangi kemacetan dan memudahkan mobilitas jemaah di dalam area masjid.
Beberapa gerbang utama ditetapkan sebagai akses prioritas, di antaranya Gerbang Raja Abdulaziz (1), Gerbang Raja Fahd (79), dan Gerbang Raja Abdullah (100). Ketiga gerbang ini tidak hanya mudah dikenali melalui struktur menaranya yang ikonik, tetapi juga menjadi titik keluar-masuk utama bagi para peziarah.
Untuk jemaah yang hendak melaksanakan tawaf di area Mataf, akses diarahkan melalui Jembatan Shubaika, Jembatan Ajyad, dan Jembatan Al Arqam. Jalur ini difungsikan secara khusus untuk menghindari kepadatan di koridor dalam dan memperlancar arus pergerakan.
Sementara itu, pintu keluar dari jalur Sa’i yang menghubungkan antara Bukit Safa dan Marwah juga telah dikelola dengan sistematis. Jemaah yang menyelesaikan ibadah di lantai dasar maupun lantai pertama dapat keluar melalui beberapa titik, termasuk Gerbang Al Safa (Gerbang 13), Gerbang Nabi Muhammad, Gerbang Al Marwah, serta Jembatan Kursi Roda Al Marwah. Ragam pilihan ini diharapkan mampu mendistribusikan arus jemaah dan mencegah penumpukan massa di titik-titik krusial.
Dengan kebijakan ini, pihak otoritas berharap ibadah di sepuluh malam terakhir Ramadhan, yang sangat dimuliakan dalam tradisi Islam, dapat berlangsung dengan tertib, aman, dan khusyuk bagi seluruh umat Muslim yang hadir.
