Info Umroh Terkini – Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada jemaah haji Indonesia atas sejumlah kendala teknis selama pelaksanaan ibadah haji tahun ini, terutama pada fase krusial Armuzna: Arafah, Muzdalifah, dan Mina.
Menteri Agama Nasaruddin Umar mengakui langsung di hadapan media bahwa mobilisasi jemaah mengalami gangguan, terutama akibat tingginya kepadatan lalu lintas selama puncak haji.
“Minta maaf kalau ada hal-hal yang mungkin kurang berkenan. Itu semata-mata karena kepadatan lalu lintas antara Arafah, Muzdalifah, dan Mina,” ujarnya, Senin (9/6/2025).
Masalah utama yang disorot adalah keterlambatan armada bus. Tim Pengawas Haji DPR RI, Saan Mustofa, mengonfirmasi adanya keterlambatan ekstrem yang dirasakan jemaah.
“Mereka sudah menunggu sejak pukul 07.00 pagi, tapi bus baru datang pukul 4 sore. Artinya mereka menunggu delapan jam,” ungkap Saan, dikutip dari HIMPUHNEWS, Selasa (10/6/2025).
Tak hanya transportasi, jemaah juga menghadapi persoalan lain seperti konsumsi dan fasilitas tenda. Masalah di tenda Arafah turut disorot sebagai catatan penting.
Meski demikian, Menag Nasaruddin memastikan bahwa seluruh jemaah tetap terlayani, dan tidak ada yang terlantar selama prosesi ibadah haji berlangsung.
“Semua jemaah diangkut dari hotel, kecuali yang dibadalkan karena masih dirawat di rumah sakit. Satupun tidak ada yang terlantar,” tegasnya.
Kemenag menyatakan akan melakukan evaluasi menyeluruh agar kejadian serupa tidak terulang di tahun mendatang.