Info Umroh Terkini – Kementerian Agama (Kemenag) Daerah Istimewa Yogyakarta terus berupaya mewujudkan rencana menjadikan Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) sebagai embarkasi haji pada tahun 2025. Namun, langkah ini masih menghadapi tantangan terkait jumlah kuota jemaah haji DIY yang belum memenuhi syarat minimal pemberangkatan.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Kantor Wilayah Kemenag DIY Ahmad Bahiej usai mengadakan silaturahmi dan koordinasi dengan Kanwil Kemenag Jawa Tengah, Selasa (12/12).
Menurut Bahiej, pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari rapat koordinasi dengan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) serta Pemerintah Kabupaten Kulonprogo yang berlangsung beberapa hari lalu. Pertemuan tersebut membahas langkah-langkah strategis untuk menjadikan Bandara YIA sebagai embarkasi haji.
“Kami ingin belajar dari pengalaman Jawa Tengah yang sudah lama memiliki embarkasi di Solo (SOC). DIY berkomitmen memahami manajemen dan standar operasional layanan embarkasi, termasuk pengelolaan calon jemaah haji,” ujar Bahiej dalam keterangannya, Rabu (13/12).
Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag DIY, Jauhar Mustofa, menjelaskan bahwa kuota jemaah calon haji DIY saat ini berjumlah 3.147 orang per tahun. Jumlah ini masih kurang sekitar 900 orang dari syarat minimal 4.000 jemaah untuk mendirikan embarkasi baru.
“Karenanya, kami memohon arahan dari Kanwil Kemenag Jawa Tengah agar sebagian jemaah yang sebelumnya diberangkatkan dari Embarkasi SOC Solo bisa dipindahkan ke Yogyakarta,” kata Jauhar.
Jauhar menambahkan bahwa DIY sedang menyiapkan fasilitas sementara untuk memenuhi kebutuhan embarkasi berbasis hotel di sekitar Bandara YIA. Hal ini dilakukan sembari menunggu pembangunan asrama haji yang sudah direncanakan dan didukung penuh oleh Gubernur DIY serta Pemerintah Kabupaten Kulonprogo.
Kakanwil Kemenag Jawa Tengah, Musta’in Ahmad, yang hadir bersama Kabid PHU Fitriyanto, menyambut baik rencana tersebut. Ia menyatakan siap membantu DIY memenuhi syarat minimal kuota jemaah haji.
“Ada dua opsi untuk memenuhi kuota minimal, yakni mengajukan tambahan kuota ke pemerintah pusat atau memberangkatkan jemaah dari wilayah sekitar DIY, seperti Purworejo, Magelang, dan Kebumen,” jelas Musta’in.
Ia juga menegaskan bahwa dukungan tersebut diberikan demi meningkatkan layanan kepada jemaah haji. “Kami siap mendukung, asalkan ini benar-benar bertujuan untuk kemudahan dan kenyamanan jemaah, bukan malah membebani,” tambahnya.
Musta’in juga menyatakan kesiapan Kanwil Kemenag Jawa Tengah memberikan bantuan tenaga operasional jika Bandara YIA resmi menjadi embarkasi haji. Ia berharap rencana ini dapat direalisasikan dengan baik untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para calon jemaah haji.
Sumber : himpuh.or.id