Info Umroh Terkini – Himpunan Penyelenggara Umrah dan Haji (HIMPUH) mendorong pemerintah untuk segera melakukan diplomasi dengan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) guna mengajukan tambahan kuota haji permanen bagi Indonesia. Usulan ini didasarkan pada jumlah populasi muslim di Tanah Air yang terus meningkat.
Saat ini, kuota haji permanen Indonesia masih berada di angka 221.000. Padahal, jika mengacu pada mekanisme distribusi kuota haji yang menggunakan rasio 1:1.000 penduduk muslim, maka dengan populasi muslim Indonesia yang telah mencapai 245 juta jiwa berdasarkan data Ditjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri 2024, Indonesia seharusnya berhak mendapatkan kuota 245.000 jamaah.
Menurut Ketua Umum HIMPUH, Muhammad Firman Taufik, penambahan kuota ini akan menjadi solusi untuk mengatasi antrean panjang haji reguler maupun haji khusus yang selama ini menjadi permasalahan utama.
“Kami berharap jumlah populasi muslim Indonesia dapat dijadikan acuan dalam pembagian kuota haji ke depan,” ujar Firman dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VIII DPR RI pada Senin (17/2/2025).
Dukungan terhadap usulan ini juga datang dari anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi PKS, Hidayat Nur Wahid. Menurutnya, diplomasi kuota haji merupakan agenda strategis yang perlu segera dilakukan pemerintah, terutama melalui komunikasi tingkat tinggi dengan OKI dan Arab Saudi.
“Yang memiliki kewenangan untuk bernegosiasi dengan OKI dan Arab Saudi adalah pemerintah, dan hal ini harus dilakukan oleh kementerian, bukan hanya oleh badan tertentu. Oleh karena itu, peran Kementerian Agama menjadi sangat penting dalam upaya ini,” jelas Hidayat.
Dengan meningkatnya jumlah penduduk muslim Indonesia, HIMPUH dan DPR RI berharap pemerintah dapat mengajukan tambahan kuota haji permanen sehingga dapat mengurangi antrean jamaah dan memberikan akses lebih luas bagi umat Islam di Indonesia untuk menunaikan ibadah haji.
