Info Umroh Terkini – Menteri Agama Nasaruddin Umar berbagi cerita tentang diskusinya dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Tawfiq F Al Rabiah, saat kunjungan kerja ke Makkah pada akhir November 2024. Diskusi ini berlangsung di salah satu ruangan VIP di Masjidil Haram, dengan berbagai topik penting yang dibahas, salah satunya terkait pelaksanaan Dam.
Dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (18/12/2024), Menag mengungkapkan bahwa ia menyampaikan gagasan pelaksanaan Dam di Indonesia. Dam, yang merupakan denda wajib bagi jemaah haji, terutama yang melaksanakan Haji Tamattu’, menjadi sorotan karena pelaksanaannya selama ini dilakukan di Arab Saudi.
“Di negeri kami, ada gagasan, bagaimana kalau Dam-nya dilakukan di Indonesia?” ujar Menag.
Haji Tamattu’, yang menjadi pilihan mayoritas jemaah haji Indonesia, membutuhkan sekitar 220.000 ekor kambing setiap tahunnya. Menurut Menag, jika Dam ini dilakukan di Indonesia, dampaknya sangat positif, terutama bagi peternak kambing lokal.
“Para peternak di Indonesia akan diuntungkan, sementara kebutuhan protein anak-anak juga bisa terpenuhi. Ini sejalan dengan program Presiden Prabowo yang fokus pada peningkatan gizi masyarakat,” jelasnya.
Menhaj Tawfiq F Al Rabiah disebut menyambut baik ide ini, menyatakan bahwa langkah tersebut dapat membantu Arab Saudi mengurangi beban logistik dan biaya terkait impor hingga pengelolaan hewan Dam di negara mereka.
Namun, Menag menegaskan bahwa usulan ini membutuhkan dasar hukum berupa fatwa dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). “Dalam agama, pembuat fatwa adalah MUI, bukan pemerintah. Kami akan berdialog dengan MUI untuk membahas pendekatan syariah terkait ini,” ujar Menag.
Menag menambahkan, kebijakan ini memerlukan diskusi lanjutan dengan berbagai pihak, termasuk MUI dan otoritas Arab Saudi. Langkah ini diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi Indonesia, baik dari sisi ekonomi, sosial, maupun kesejahteraan masyarakat.
Sumber : himpuh.or.id
